Regulasi dan Standar Internasional

Setelah sebelumnya membahas tentang regulasi dan standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Postingan kali ini, akan membahas tentang ...

HASANUDDIN ACCOUNTING DAYS

7TH HADAYS Hadays (Hasanuddin Accounting Days) merupakan salah satu program kerja dari Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMA) Universitas Hasanuddin yang diadakan setiap tahunnya.Pada kegiatan tersebut terdapat beberapa rangkaian acara

“ ACCOUNTING TECHNOLOGY 2013 ”

“ ACCOUNTING TECHNOLOGY 2013 ” Tema “Little Way, Big program” I. TUJUAN 1. Memberikan pengetahuan mengenai sistem pemprograman akun...

Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi

Chapter 1 Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan Karakteristik penting dari...

Kerangka Konseptual (Conceptual Framework)

CHAPTER 2 Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu system koheren yang terdi...

Jumat, 18 Oktober 2013

PERSEDIAAN : MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN

CHAPTER 9
PERSEDIAAN : MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN
1.       Lower-of-Cost-or-Net Realizable Value (LCNRV) / Biaya Terendah atau Nilai Realisasi Bersih
Pencatatan persediaan dicatat berdasarkan biaya yang digunakan untuk persediaan tersebut. Akan tetapi, biasanya persediaan mengalami penurunan nilai karena kerusakan, keusangan, penurunan harga, dan lain-lain yang menyebabkan nilai persediaan juga diturunkan. Oleh karena itu, persediaan dilaporkan pada biaya/nilai terendah atau nilai realisasi bersih.
·         Net Realizable Value (Nilai Realisasi Bersih)
Net realizable value (nilai realisasi bersih) adalah estimasi harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk penjualan.
Contoh :

·         Ilustrasi Lower-of-Cost-or-Net Realizable Value (LCNRV) / Biaya Terendah atau Nilai Realisasi Bersih
Makanan
Biaya
Nilai Realisasi Bersih
Nilai Persediaan Akhir
Bayam
$80.000
$100.000
$80.000
Wortel
$100.000
$110.000
$100.000
Buncis
$50.000
$40.000
$40.000
kacang polong
$90.000
$72.000
$72.000
sayur campuran
$95.000
$92.000
$92.000
$384.000
                     
Nilai Persediaan Akhir :
                        Bayam                   : biaya ($80.000) dipilih karena lebih rendah dari nilai realisasi bersih.
                        Wortel                    : biaya ($100.000) dipilih karena lebih rendah dari nilai realisasi bersih.
                        Buncis                    : nilai realisasi bersih ($40.000) dipilih karena lebih rendah dari biayanya.
                         Kacang polong    : nilai realisasi bersih ($72.000) dipilih karena lebih rendah dari biayanya.
Sayuran campuran : nilai realisasi bersih ($92.000) dipilih karena lebih rendah dari biayanya.
·         Methods of Applying LCNRV / Metode Pengaplikasian LCNRV
pada contoh sebelumnya di atas, LCNRV diaplikasikan pada setiap jenis makanan. Akan tetapi, LCNRV juga bisa diaplikasikan pada setiap barang, setiap kategori atau total persediaan.
Pada umumnya, LCNRV diaplikasikan atas dasar barang per barang. Itu dikarenakan aturan pajak banyak Negara mewajibkan penilaian persediaan barang per barang yang digunakan. Selain itu, pendekatan tiap item memberikan nilai terendah pada penyajian neraca. Akan tetapi apapun yang digunakan perusahaan, metode tersebut harus diaplikasikan secara konsisten dari satu periode ke periode lainnya.
·         Recording Net Realizable Value Instead of Cost/Pencatatan Nilai Realisasi Bersih Termasuk Biaya
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk mencatat efek pendapatan dari penilaian  pada nilai realisasi bersih. Metode pertama yaitu metode harga pokok penjualan (COGS Method), dimana HPP didebitkan untuk penghapusan persediaan. Metode kedua, yaitu metode kerugian (Loss Method), dimana kerugian didebitkan untuk menghapus persediaan.
Contoh :            HPP  (sebelum penyesuaian ke NRV)                                $ 108,000
Ending inventory (cost)                                                           82,000
Ending inventory (at NRV)                                                        70,000
COGS Method
                HPP                                                        12.000
                                Persediaan                                           12.000
Loss Method
                Kerugian akibat penurunan NRV     12.000
                                Persediaan                                           12.000
·         Use of an Allowance/Menggunakan Cadangan
Pada umumnya perusahaan menggunakan akun Allowance (cadangan) untuk menyesuaikan nilai realisasi bersih persediaan.
Contoh jurnal :

         Kerugian akibat penurunan persediaan ke NRV                          12.000
               Allowance pengurangan persediaan ke NRV                                               12.000
·         Recovery of Inventory Loss
Ilustrasi, Jerry Co mengsumsikan NRV meningkat $5.000 dari $80.0000. Jerry Co. membuat jurnal menggunakan Loss Method :
                Allowance pengurangan persediaan ke NRV                               5.000
                           Recovery dari kerugian persediaa                                                  5.000
·         Evaluation of LCNRV Rule/Evaluasi dari Aturan LCNRV
§  Perusahaan mengakui penurunan nilai aktiva dan dibebankan sebagai beban pada periode ketika kerugian manfaat terjadi, bukan pada periode terjadinya penjualan. Pada sisi lain, kenaikan nilai aktiva hanya diakui pada saat penjualan terjadi. Apabila pencatatan tidak dilakukan secara konsisten maka akan menyebabkan data terdistorsi.
§  Pengaplikasian aturan LCNRV menghasilan inkonsistensi karena perusahaan mungkin menilai persediaan menurut biaya dalam satu tahun dan menurut nilai realisasi bersih pada tahun berikutnya.
§  LCNRV menilai persediaan dalam neraca secara konservatif, tetapi efeknya terhadap laporan laba-rugi mungkin saja atau bahkan tidak bersifat konservatif. Laba bersih tahun berjalan ketika kerugian diakui jelas lebih rendah, tetapi laba bersih tahun berikutnya mungkin lebih tinggi dari normal jika penurunan yang diterapkan atas harga jual tidak material.
2.       Valuation Bases/Dasar Penilaian
§  Special Valuation Situations/Penilaian Situasi Spesial(khusus)
Berdasarkan aturan LCNRV dapat dibenarkan dalam situasi ketika biaya sulit untuk ditentukan, item dapat segera dipasarkan dengan harga pasar yang berlaku, dan unit produk yang dipertukarkan. Terdapat dua situasi umum di mana Nilai realisasi bersih adalah aturan umum:
o   Aset pertanian
o   Komoditas yang dilakukan oleh broker-pedagang.
a.       Agricultural Inventory(Persediaan Pertanian)
Agricultural Inventory dibagi menjadi dua tipe yaitu, pertama,  Aset biologis yang dikategorikan Aset tidak Lancar. Aset biologis adalah hewan yang hidup atau tanaman, seperti domba, sapi, pohon buah-buahan, atau tanaman kapas.
Aset biologis diukur pada pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan dilakukan dengan mengurangi nilai wajar terhadap biaya untuk menjual (NRV). Pada umumnya, perusahaan mencatat keuntungan atau kerugian akibat perubahan NRV aset biologis dalam pendapatan pada saat hal tersebut terjadi. Tipe kedua, yaitu Agricultural produce. Agricultural produce adalah produk yang di panen dari aset biologis, seperti wol dari domba, susu dari sapi perah, mengambil buah dari pohon buah, atau kapas dari tanaman kapas.
Hasil pertanian yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (NRV) pada titik panen. Setelah dipanen, NRV menjadi biaya.
b.       Commodity Broker-Traders/Komoditas yang dilakukan oleh broker-pedagang.
Commodity Broker-Traders umumnya mengukur persediaan mereka pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (NRV), dengan perubahan NRV diakui sebagai pendapatan pada periode perubahan. Broker-Traders membeli atau menjual komoditi (seperti jagung yang dipanen, gandum, logam mulia, minyak pemanas). Tujuan utama adalah untuk menjual komoditas dalam jangka dekat dan menghasilkan keuntungan dari fluktuasi harga.
·         Valuation Using Relative Sales Value/ Penilaian Menggunakan Nilai Relatif Penjualan
Biasanya perusahaan membeli sekelompok unit yang berbeda dangan satu harga yang seharusnya harganya juga berbeda-beda. Ketika menghadapi situasi semacam itu, praktek yang paling umum dan paling logis adalah mengalokasikan total biaya di antara berbagai unit atas dasar nilai relative penjualan.
·         Purchase Commitments/Komitmen Pembelian
Dalam banyak bisnis, kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada tersedianya persediaan barang dagangan. Akibatnya, sangat wajar bagi perusahaan untuk membuat komitmen pembeliaan. Umumnya jika harga kontrak lebih besar dari harga pasar, dan kerugian diperkirakan akan muncul pada saat pembeliaan dilaksanakan,maka kerugian harus diakui dalam periode terjadinya penurunan harga.
3.       Gross Profit Method of Estimating Inventory/ Metode Laba Kotor Untuk Mengestimasi Persediaan
Metode laba kotor adalah metode yang digunakan untuk mengestimasi persediaan karena kadang-kadang perhitungan fisik tidak praktis dilakukan. Metode Laba Kotor didasarkan pada tiga asumsi :
§  Persediaan Awal + Pembeliaan = Total barang yang diperhitungkan
§  Barang yang belum terjual harus berada ditangan
§  Jika penjualan – biaya – jumlah persediaan yang + pembeliaan, = persediaan akhir
·         Gross profit percentage/Perhitungan Persentase Laba Kotor
Persentase laba kotor adalah persentase dari harga jual. Laba kotor atas harga jual adalah metode yang umum untuk menghitung laba karena sebagian besar barang dijual atas dasar eceran, laba yang dihitung atas harga jual lebih rendah daripadalaba yang didasarkan pada biaya, dan persentase yang lebih rendah disukai pelanggan, laba kotor yang didasarkan harga jual tidak pernah melebihi 100%.
·         Evaluation of Gross Profit Method/Evaluasi Metode Laba kotor
Metode laba kotor memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
1)       Memberikan estimasi persediaan akhir.
2)       Menggunakan persentase masa lalu dalam perhitungan.
3)       Tingkat laba kotor mungkin tidak representatif.
4)       Biasanya tidak dapat diterima untuk tujuan pelaporan keuangan. IFRS memerlukan persediaan fisik sebagai verifikasi tambahan.
4.       Retail Inventory Method/Metode Persediaan Eceran
Retail Inventory Method adalah sebuah metode yang digunakan oleh pengecer, untuk persediaan nilai tanpa perhitungan fisik, dengan mengkonversi harga eceran biaya. Pencatatan metode persediaan eceran dilakukan atas : total biaya dan nilai eceran dari barang yang dibeli, jumlah biaya dan nilai eceran dari barang yang tersedia untuk dijual, dan penjualan untuk periode.
·         Konsep Metode Eceran
Perusahaan eceran menggunakan konsep markup dan markdown. Markup adalah tambahan atas harga eceran awal. Pembatalan markup adalah penurunan harga barang dagang yang sebelumnya telah di-markup di atas harga eceran awal. Markdown adalah penurunan harga jual awal. Pembatalan markdown adalah apabila markdown kemudian dioffset oleh kenaikan harga barang yang sebelumnya telah di markdown.
·         Conventional method/Metode Konvensional
Metode persediaan eceran konvensional dirancang untuk memperkirakan nilai terendah antara biaya rata-rata dan harga pasar.
·         Special items/Item khusus
a.       Biaya pengangkutan adalah bagian dari pembeliaan.
b.       Retur pembeliaan adalah pengurangan biaya maupun harga eceran.
c.        Diskon pembeliaan adalah pengurang pembeliaan.
d.   Transfer-in dari department lain dilaporkan dengan cara yang sama seperti pada pembeliaan dari perusahaan lain
e.       Dll.
·         Evaluation Retail Inventory Method/Evaluasi Metode Persediaan Eceran
Ada beberapa alas an digunakan metode ini, yaitu :
a.       Laba bersih dapat dihitung tanpa menghitung secara fisik dari persediaan
b.       Mengontrol kekurangan persediaan
c.        Mengatur kuantitas persediaan di tangan
d.       Untuk informasi akuntansi
5.       Presentation and Analysis/Penyajian dan Analisis
·         Presentation Inventoy/Penyajian Persediaan
Standart akuntansi mengharuskan persediaan, pembiayaannya dan metode kalkulasi biayanya diungkapkan di laporan keuangan. Dasar penilaian seperti FIFO, LIFO, Rata-rata, dll yang dipakai perhitungan juga harus dilaporkan. Pengaplikasiaannya juga harus dilakukan secara konsisten. Jika metode diubah, maka perubahannya juga harus dilaporkan.
·         Analysis Inventory/Analisis Persediaan
Rasio-rasio digunakan oleh manajemen untuk menganalis persediaan. Rasio-rasio yang umum digunakan adalah Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover) dan Jumlah hari rata-rata untuk menjual persediaan(average days to sell the inventory).
                                                             HPP
Perputaran Persediaan =             Persedian rata-rata

Rata-rata untuk menjual persediaan =      365 hari
                               Perputaran persediaan

 Sumber : Kieso




Rabu, 16 Oktober 2013

AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG

CHAPTER 6
AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG
A.       KONSEP NILAI WAKTU DASAR
Nilai waktu dari uang (time value of money) merupakan istilah yang menunjukkan hubungan antara waktu dan uang. Konsep ini mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu uang.
1.        Aplikasi konsep nilai waktu
Konsep bunga majemuk, anuitas, dan sekarang teknik nilai sekarang  dapat diterapkan untuk banyak item yang ditemukan dalam laporan keuangan baik untuk aplikasi bisnis maupun untuk keuangan pribadi. Dalam akuntansi, teknik ini dapat digunakan untuk mengukur nilai relatif dari arus kas masuk dan arus kas keluar, mengevaluasi peluang investasi alternatif, dan menentukan pembayaran berkala yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban di masa depan. Beberapa item  akuntansi yang teknik ini dapat diterapkan adalah: (a) wesel (Notes), (b) Lease, (c) Pensions and Other Postretirement Benefits, (d) aset jangka panjang, (e) Shared-Based Compensation , (f) kombinasi bisnis, (g) pengungkapan, dan (h) kewajiban di lingkungan (Environmental Liabilities).
2.        Sifat bunga
Bunga adalah pembayaran untuk peminjaman uang atau dapat dikatakan bahwa bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas peminjaman uang tertentu. Contohnya jika JERRY Co. meminjam dana dari Swiss Bank sebesar $20.000 dengan bunga 10%, berarti JERRY Co. membayar total $22.000 dengan bunga $2.000.
Dalam penentuan suku bunga, salah satu faktor penting yang diperhatikan adalah tingkat resiko. Semakin tinggi tingkat resiko kredit maka semakin tinggi pula suku bunganya. Variable-variabel dalam perhitungan bunga ada tiga, yaitu
·         Pokok utang (Principal) : jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
·         Suku bunga (Interest rate) : persentase yang dibayarkan atau didapat dari pokok yang dipinjam atau diinvestasikan.
·         Waktu (tima) : jumlah tahun peminjaman atau investasi.
Hubungan dari tiga variable di atas adalah semakin besar pokok utang,semakin besar jumlah bunga.semakin tinggi suku bunga,semakin besar jumlah bunga dan semakin lama periode waktu maka semakin besar jumlah bunga.
3.        Bunga sederhana
Bunga yang dibayarkan hanya dari jumlah pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.
Rumusnya : bunga = p x i x n
Dengan
                P = pokok pinjaman
                i  = suku bunga
                n = jumlah periode
contoh, jika JERRY CO.  meminjam uang sebesar $10.000 untuk dua tahun dengan bunga sederhana 5%, maka total yang harus dibayar sbb :
                bunga = p x i x n
                           = $10.000 x 0,05 x 2
                           = $1.000
4.        Bunga Majemuk
Bunga majemuk dihitung setiap periode pada pokok yang asli dan semua akumulasi bunga selama periode masa lalu. Artinya bunga majemuk dihitung atas pokok dijumlahkan bunga yang dihasilkan.
Contoh, jika JERRY Co.  meminjam $ 20.000 untuk dua tahun 5% per tahun dengan bunga majemuk:

bunga tahun 1 = p x i x n = 20.000 x 0,05 x 1 = 1.000
bunga tahun 2 = (10.000 + 500) x 0,05 x 1 = 1.050
Jumlah bunga yang diperoleh selama tiga tahun = $1.000 + $1.050 = $ 2.050
5.        Variable –variabel fundamental
Ada empat variable-variabel fundamental  dalam masalah bunga majemuk :
·         Suku bunga
Suku buku tahunan yang disesuaikan dengan lamanya periode.
·         Periode waktu
Jumlah periode pemajemukan.
·         Nilai Masa depan
Nilai atau jumlah di masa depan dari jumlah atau nilai tertentu yang diinvestasikan sekarang atau masa lalu dengan memperhitungkan bunga majemuk.
·         Nilai sekarang
Nilai atau jumlah saat ini yang akan diperoleh jika mengivestasikan sejumlah tertentu di masa depan.
B.       MASALAH JUMLAH TUNGGAL
Masalah jumlah tunggal yang dimaksud disini adalah sbb : 
                                                                                          
·         Unknown future value, maksudnya menghitung nilai masa depan yang tidak diketahui dari jumlah uang yang diinvestasikan sekarang dengan periode waktu dan suku bunga tertentu.
·         Unknown present value, maksudnya menghitung nilai masa sekarang yang tidak diketahui dari jumlah uang yang diinvestasikan di masa depan dengan periode dan suku bunga tertentu.
1.        Nilai Masa Depan dari jumlah tunggal (Future Value of a Single Sum)
Nilai atau jumlah yang akan didapatkan di masa depan dari jumlah tertentu yang diinvestasikan saat ini.
Rumusnya :             FV  =       PV (FVF n,I )
                                Dengan   FV            = nilai masa depan
                                                PV           = nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal/single sum)
                                                FVFn,I     = faktor nilai masa depan untuk n periode pada suku bunga i.
Contoh : jika JERRY Co. menginvestasikan modal sebesar $20.000 selama 5 tahun dengan bunga majemuk 10%. Berapa nilai masa depan yang diinvestasikannya ?
                                FV = PV (FVF n,i )
                                FV =  $20.000 (FVF 5,10% )
                                FV =  $20.000 ( 1 + 0,10 )5
                                FV = $20.000 (1.61051)
                                FV = $32.210
2.        Nilai Sekarang dari Jumlah Tunggal (Present Value of a Single Sum)
Jumlah nilai yang mesti diinvestasikan saat ini agar menghasilkan nilai masa depan yang diketahui sebelumnya.
Rumusnya :             PVF n,i  = 1/(1+i)n ; PV = FV (PVF n,I )
                                Dengan   FV            = nilai masa depan
                                                PV           = nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal/single sum)
                                                PVFn,I     = faktor nilai masa sekarang untuk n periode pada suku bunga i.
Contoh : berapa nilai sekarang dari $32.210yang akan diterima dalam 5 tahun dengan bunga 10%?
                                PV = FV (PVF n,I )
                                      = FV (PVF 5,10% )
      = $32.210 (1/(1+0,10)5)
      = $20.000
3.        Mencari Variabel-variabel Lain yang Tidak diketahui
Variable – variable lain yang dimaksud disini adalah jumlah periode (n) atau suku bunga (i) yang tidak diketahui. Variable-variabel tersebut dapat dihitung atau dicari jika tiga dari empat variable fundamental yang dijelaskan sebelumnya diketahui.
·         Perhitungan jumlah periode
Misalnya, JERRY Co. mendepositokan uang sebesar $47.811 dengan bunga 10% agar dapat mengumpulkan uang sebesar $70.000. Berapa tahun yang dibutuhkan sampai uang tersebut terakumulasi menjadi $70.000?
Dengan menggunakan pendekatan masa depan, maka :
                                FV = PV (FVF n,i )
                $70.000    =  $47.811 (FVF n,10%)
                FVFn,10% = $70.000/$47.811
                                  = 1,46410, dengan melihat  table bunga maka dapat diketahui jika waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun.
·         Perhitungan suku bunga
Perhitungan suku bunga sama dengan perhitungan jumlah periode,dapat menggunakan pendekatan nilai masa depan atau pendekatan nilai sekarang. Dimana hasil pembagian PV dengan FV atau sebaliknya, dapat dilihat ditabel bunga untuk mengetahui suku bunganya.
C.       ANUITAS
Menurut definisi anuitas adalah pembayaran atau penerimaan berkala (sewa) yang selalu berjumlah sama,dimana interval waktu di antara sewa atau pembayaran juga selalu sama dan bunga dimajemukkan sekali setiap interval. Atau dapat disimpulkan jika anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama untuk jumlah tahun tertentu.
Anuitas dibagi menjadi dua tipe dasar:
·         Anuitas biasa adalah  anuitas dengan pembayaran di akhir periode
·         Anuitas jatuh tempo  adalah  anuitas dengan pembaran pada awal periode
1.        Nilai Masa Depan dari Anuitas Biasa
Dalam menentukan nilai masa depan anuitas,pendekatan yang dilakukan adalah menghitung nilai dimana pembayaran dalam rangkaian itu akan terakumulasi, kemudian menjumlahkan masing-masing nilai masa depannya.
Rumus yang digunakan :         FVF-0An,I =      (1+i)n - 1
                                                                                i
dimana                                    FVF-0An,I = factor nilai masa depan dari suatu anuitas biasa
                                                I               = suku bunga per periode
                                                n              = jumlah periode pemajemukan

dan rumus untuk nilai masa depan dari anuitas = R (FVF-0An,I)
dimana                                    R             = pembayaran periodic
                                               
2.        Nilai Masa Depan dari Anuitas Jatuh Tempo
Anuitas jatuh tempo mengasumsikan pembayaran terjadi pada awal setiap periode. Itu berarti, bahwa anuitas jatuh tempo akan mengakumulasikan bunga selama periode pertama. Faktor nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung dengan mengalikan faktor nilai masa depan dari anuitas biasa dengan dengan 1 ditambah suku bunga.
3.        Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa
Nilai sekarang dari anuitas biasa adalah nilai sekarang dari serangkaian jumlah yang sama untuk diterima pada interval yang sama pula. Nilai sekarang dari anuitas biasa dapat dihitung dengan cara :
                                               
                                                                                Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa = R (PVF-0A n,i   )
4.        Nilai Sekarang dari Anuitas Jatuh Tempo
Dalam penentuan nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo, selalu terdapat periode diskonto yang kurang dari 1. Dimana faktor nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung dengan mengalikan faktor nilai dari anuitas biasa dengan 1 ditambah suku bunga ( 1 +i ).

D.       SITUASI YANG LEBIH KOMPLEKS
Terdapat dua situasi umum dalam hal ini :
1.        Anuitas yang Ditangguhkan
Anuitas yang ditangguhkan maksudnya, anuitas yang pembayarannya dimulai setelah beberapa periode tertentu yang ditentukan. Contoh, anuitas biasa ditangguhkan selama 3 tahun dari 5 tahun pembayaran. Berarti pembayaran pertama terjadi di akhir tahun ke-5. Begitupun dengan anuitas jatuh tempo, berarti pembayaran pertama terjadi di awal tahun ke-5.
·         Nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan
Pada perhitungan nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan cukup sederhana karena hanya lansung menghitung nilai masa depan dengan mengabaikan periode penangguhan.
·         Nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan
Untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan, maka bunga yang terakumulasi selama periode penangguhan harus diakui.
2.        Penilaian obligasi jangka panjang
Pada penilaian obligasi jangka panjang akan menghasilkan dua arus kas yaitu :
·         Pembayaran bunga periodic
·         Nilai nominal (single-sum) saat jatuh tempo.
Nilai pasar (market value) pada obligasi jangka panjang adalah gabungan dari pokok pinjaman dengan bunga anuitas.
3.        Amortisasi diskonto atau premi obligasi bunga efektif
Amortisasi berarti dihapus dan dibebankan ke beban bunga. Metode bunga efektif adalah metode yang dianjurkan dalam amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Metode amortisasi diskonto atau premi obligasi dengan bunga efektif :
·         Pertama, beban bunga dihitung = nilai buku obligasi X suku bunga efektif
·         Kedua, amortisasi dihitung dengan membandingkan beban bunga obligasi dengan bunga yang harus dibayar.
E.       PENGUKURAN NILAI SEKARANG
Pengukuran nilai sekarang menggunakan pendekatan arus kas yang diharapkan (expected cash flow approach). Pendekatan ini menggunakan arus kas dan memasukkan probabilitas arus ka situ menghasilkan pengukuran nilai sekarang yang lebih relevan.
1.        Pemilihan suku bunga yang tepat
Terdapat 3 komponen suku bunga :
§  Pure Rate (suku bunga murni) (2%-4%). Jumlah bunga yang akan dibebankan oleh pemberi pinjaman  jika tidak terdapat kemungkinan tidak membayar dan diekpetasikan tidak ada inflasi.
§  Expected Inflation Rate(suku bunga inflasi yang diharapkan). Suku bunga ditentukan berdasarkan tinggi/rendahnya inflasi.
§  Credit Risk Rate (suku bunga resiko kredit) (0%-5%). Suku bunga yang ditentukan berdasarkan besar/kecilnya resiko kredit.

IASB berpendapat bahwa setalah menghitung arus kas yang diharapkan, perusahaan harus mendiskontokan arus kas tersebut dengan Risk-free rate of return (tingkat pengembalian bebas resiko),yakni tingkat pengembalian murni + tingkat inflasi yang diekspetasikan.

Chatbox