Merencanakan Audit Atas Siklus Produksi
Siklus produksi
berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini meliputi
perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang
yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan , serta
transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi.
Siklus produksi saling
berkaitan dengan tiga siklus lain yaitu :
1.
Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran
berbagai biaya overhead
2.
Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja
pabrik
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan
Industri Untuk Mengembangkan Strategi Audit
Pemahaman tentang bisnis dan industri
klien akan membantu auditor dalam merancang program audit yang efektif dan
efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan
kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba serta arus kas akan tergantung
pada seberapa baik proses pabrikasi ini dikelola. Bagi banya perusahaan
distribusi dan eceran , manajemen persediaan merupakan hal yang penting untuk
mencapai keberhasilan.
Pada saat mengaudit sebuah perusahaan
pabrikasi , auditor biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses
pabrikasi, di samping bauran bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan dalam
proses pabrikasi itu.Pemahaman ini merupakan hal yang penting dalam
mengevaluasi kelayakan hasil-hasil keuangan yang dilaporkan , terutama pada
saat mengevaluasi tujuan audit seperti keberadaan persediaan, penilaian
persediaan baik pada biaya historis maupun nilai realisasi bersih, apakah klien
memegang hak kepemilikan atas persediaan, serta masalah penyajian dan
pengungkapan.
Materialitas, Risiko Inheren, Dan Prosedur
Analitis
Materialitas
Alokasi materialitas ke akun-akun yang
dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi menurut
pertimbangan. Petimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah
penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan
keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya
untuk mendeteksi kesalahan.
Risiko Inheren
Risiko inheren dari
terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi
persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah , karena
persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses inti entitas itu.
Prosedur Analitis
Prosedur
analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan, jika
laporan keuangan yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan
naiknya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran
persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi.
Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal
Seperti
dalam kasus siklus pendapatan dan pengeluaran, aspek-aspek dari kelima komponen
sistem pengendalian internal suatu entitas dapat diterapkan pada transaksi
pabrikasi dalam siklus produksi. Sebagai bagian dari penilaian risiko,
manajemen harus memperhatikan risiko yang dibahas dalam bagian terdahulu
mengenai risiko inheren dan merancang pengendalian yang sesuai. Sistem
akuntansi untuk persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan catatan
seperti file produk atau file induk.
Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pabrikasi
Komponen aktivitas
pengendalian dalam pengendalian internal terdiri atas empat kategori aktivitas
:
1.
Pemisahan tugas , pengendalian umum, dan pengendalian aplikasi
2.
Pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang
tepat
3.
Pengendalian fisik
4.
Penelaah kinerja dan akuntabilitas.
Fungsi-Fungsi Dan Pengendalian Terkait
Pelaksanaan dan
pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan melibatkan
fungsi-fungsi pabrikasi berikut ini :
1. Memulai produksi :
·
Merencanakan dan mengendalikan produksi
·
Mengeluarkan bahan baku
2. Memindahkan barang :
·
Memroses barang dalam produksi
·
Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi
·
Melindungi persediaan
3. Mencatat transaksi
pabrikasi dan persediaan :
·
Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi
·
Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan
Pengujian Substantif Atas Saldo
Persediaan
Bagian
ini berhubungan dengan pengujian substatntif atas presediaan barang dagang yang
dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan bahan
baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki pabrikan. Audit atas
saldo persediaan memerlukan perencanaan yang cermat dan investasi waktu, biaya
, dan upaya audit yang sangat substansila. Guna memastikan bahwa pemeriksaan
ini efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi , harus
dipertimbangkan secara cermat penentuan tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima dan perancangan pengujian substantif yang sesuai untuk asersi-asersi
persediaan.
Menentukan Risiko Deteksi Untuk Pengujian
Rincian
Sesuai dengan model
audit yang telah diuraikan dan diterapkan, spesifikasi auditor mengenai tingkat
risiko deteksi yang dapat diterima untuk pengujian rincian atas asersi-asersi
persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan penilaian risiko
inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan yang
berkaitan dengan asersi-asersi.
Karena
gabungan antara penilaian risiko inheren dan pengendalian seringkali paling
tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian dan penilaian atau alokasi atas
saldo persediaan, maka tingkat risiko deteksi keseluruhannya yang dapat
diterima mungkin harus diperkecil untuk asersi-asersi ini dibandingkan untu
yang lainnya.
Jasa-Jasa Bernilai Tambah Dalam Siklus
Produksi
Manajemen
persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh setiap
perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai
tujuan profitabilitas dan arus kas.
Lebih jauh lagi , prosedur analitis yang
ditempuh auditor akan membahas efektivitas proses manajemen persediaan.
Biasanya auditor akan mengevaluasi perputaran persediaan suatu usaha entitas.
Jika peringkat klien mendekati tingkat paling bawah dalam industrinya, maka
akuntan publik biasanya akan coba membahas masalah bagaiman klien dapat
memperbaiki proses manajemen persediaannya.
Merencanakan Audit Atas Siklus Jasa Personalia
Siklus jasa personalia
, suatu entitas menyangkut perstiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan
kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji,
upah per jam dan insenstif ( borongan ), komisi, bonus, opsi saham, dan
tunjangan karyawan ( misalnya asuransi kesehatan dan uang cuti ). Kelompok
transaksi yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.
Siklus jasa personalia saling berkaitan
dengan dua siklus lainnya. Pembayaran gaji dan upah serta pembayaran pajak gaji
dan upah berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus
pengeluaran.
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan
Industri Untuk Mengembangkan Strategi Audit
Waktu dan upaya audit
yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia akan bervariasi dari satu industri
ke industri lainnya. Audit jasa personalia merupakan hal yang sangat penting
bagi keberhasilan audit atas sebuah sekolah, karena 80% hingga 90% dari
anggaran tahunannya mungkin dihabiskan untuk jasa dan tunjangan personalia.
Sebelum melanjutkan audit atas jasa
personalia, adalah penting bagi auditor untuk memahami :
1. Pentingnya jasa
personalia bagi keseluruhan entitas ( misalnya, apakah entitas bersifat padat
karya atau padat modal )
2. Sifat kompensasi ,
karena kompesasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda dengan
kompensasi gaji
3. Pentingnya berbagai
paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham, serta
perjanjian pensiun.
0 komentar:
Posting Komentar